1. Pengertian Sudut
Sudut adalah istilah penting dan memiliki beberapa definisi yaitu Bentuknya dibuat dengan 2 garis lurus yang bertemu pada sebuah titik. Membuat sebuah jarak pada 2 garis tersebut.
Misalnya pada titik potong yaitu antara kedua jarum diatas adalah O, pada jarum menitnya yaitu OB lalu untuk jarum jamnya yaitu OA. Jadi, garis OA dan garis OB yang saling berpotongan pada titik O sudah membentuk sebuah sudut dan sudut tersebut bisa disebut dengan sudut AOB.
Ruas pada garis AB dan garis AC bisa disebut sebagai kaki sudut, atau bisa juga ditulis dengan AB dan AC dan titik A bisa disebut sebagai titik sudut. Sementara untuk daerah yang terbatasi oleh kaki sudut pada daerah yang sudah diarsir disebut yaitu daerah sudut.
Tetapi untuk besar daerah sudut hanya disebut sebagai besar sudut. Sementara pada kedua gambar lainnya, melihatkan bahwa besar sudutnya sama walaupun panjang pada kaki-kaki sudut ini tidak sama panjang.
2. Jenis dan Contoh Sudut
Sudut Siku-Siku
Pemakaian sudut siku-siku sangat penting terutama yang ada pada kehidupan sehari-hari. Contohnya pada pintu rumah, pintu lemari, atau juga buku pelajaran yang memiliki masing-masing bagian pojoknya sudah membentuk sebuah sudut, disebut sebagai sudut siku-siku.
Sudut Lurus
Dua segitiga siku-siku jika ditempelkan akan menjadi sebuah bangun persegi panjang. Salah satu bagian pada sisi siku-siku itu berhimpit pada sisi siku-siku yang ada pada segitiga satunya. Sementara jika siku yang tidak berhimpit hanya membentuk sebuah garis lurus.
Hasilnya, pada dua sudut siku-siku yang ingin dijumlahkan akan menghasilkan sudut lurus.
Hasilnya, pada dua sudut siku-siku yang ingin dijumlahkan akan menghasilkan sudut lurus.
Sudut Lainnya
Selain terdapat sudut siku-siku dan sudut lurus, ada beberapa jenis sudut lainnya yang harus diketahui dibawah ini:
- Sudut lancip, merupakan sudut yang memiliki besar antara 0o dan 90o atau 0o < a < 90o, a disebut sudut lancip.
- Sudut siku-siku, merupakan sudut yang besarnya yaitu 90o.
- Sudut tumpul, merupakan sudut yang memiliki besar antara 90o dan 180oatau 90o < a < 180o, a disebut sudut tumpul.
- Sudut lurus, merupakan sudut yang besarnya yaitu 180o.
- Sudut refleks, merupakan sudut yang besarnya yaitu antara 180odan 360o, 180o < a < 360o.
3. Satuan Sudut
Berikut satuan sudut yang akan dijelaskan dibawah ini:
# Satuan Sudut Derajat (xo)
Contoh pada sebuah benda bergerak dengan lintasan melingkar atau berbentuk lingkaran, bisa dilihat pada gambar dibawah ini. Langkah pertama benda itu akan berada pada titik A. Lalu bergerak ke B, ke C, ke D, dan akan kembali pada titik A.
Benda diatas dapat dikatakan bergerak pada satu putaran penuh dan panjang lintasannya sama seperti keliling lingkaran (satu putaran penuh = 360o)
Sudut 360o telah dikenalkan dari bangsa Babilon. Yang memiliki hubungan dengan banyaknya hari pada satu tahun kalender Babilonia, yakni 360 hari.
Jika pada sudut satu putaran penuh akan dibagi 360 dengan bagian yang sama, maka pada bagian itu bisa disebut sengan satu derajat 1o.
Karena:
1 putaran penuh = 360o, maka
½ putaran penuh = 180o yang disebut sebagai sudut lurus
¼ putaran penuh = 90o yang disebut sebagai sudut siku-siku
1 putaran penuh = 360o, maka
½ putaran penuh = 180o yang disebut sebagai sudut lurus
¼ putaran penuh = 90o yang disebut sebagai sudut siku-siku
Pada satu putaran penuh yaitu 360o, sudut lurus yaitu 180o, dan sudut siku-siku yaitu 90o.
Pada satuan sudut yang lain merupakan menit dan detik. Berhubungan antara derajat, menit, dan detik yaitu:
1 derajat = 60 menit, hasilnya 1o = 60′
1 menit = 60 detik, hasilnya 1′ = 60″
1 derajat = 3600 detik, hasilnya 1o = 3600″
1 derajat = 60 menit, hasilnya 1o = 60′
1 menit = 60 detik, hasilnya 1′ = 60″
1 derajat = 3600 detik, hasilnya 1o = 3600″
Hasilnya yaitu, 1o = 3600″
# Satuan Sudut Radian (p)
Pada ukuran sudut selain derajat yaitu radian. Untuk memahami pada sudut radian, lihat gambar pada bawah ini. Memiliki pusat dengan titik yang sama, yaitu O, OA dan OA’ masing-masing merupakan jari-jari lingkaran kecil dan jari-jari lingkaran besar.
Juring pada A’OB’ merupakan perbesaran pada juring AOB yang berpusat pada titik O, maka pada juring AOB dibangun dengan juring A’OB’. Pada uraian di atas akan jelaskan dibawah ini:
Jika dilihat pada nilai perbandingan (panjang busur AB/OA) tidak dipengaruhi panjang pada jari-jari lingkaran, semua bergantung dengan besar sudut pada AOB (∟AOB). Nilai perbandingan (panjang busur AB/OA) yaitu sebagai besar ∟AOB dengan ukuran radian.
Jika 1 radian sama dengan besarnya sudut pada pusat lingkaran yang telah dibatasi oleh busur lingkaran panjangnya sama seperti jari-jari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar